TRIBUNNEWSWIKICOM - Seorang istri dari Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang sudah lama mencurigainya suaminya berselingkuh nekat membuntuti suami dari Sumenep hingga ke Surabaya.. Sang istri HD (36) terlebih dulu melapor ke polisi dan akhirnya bersama polisi membuntuti suami DH bernama GF (40). Kecurigaan HD terhadap suaminya GF akhirnya terbukti.
Terkiniid, Jakarta - Pendeta Saifuddin Ibrahim sebut Nabi Muhammad pernah setubuhi istri orang dan bunuh suaminya. Bahkan, dirinya menceritakan bahwa Nabi Muhammad membunuh sang suami di depan istri yang langsung ia setubuhi di malam harinya.. Mulanya, Pendeta Saifuddin Ibrahim menceritakan kisah Nabi Muhammad versinya, ia menyebutkan Nabi Muhammad melakukan penyerangan kepada suku bani
GayaGanjar dan Istri Nonton Kualifikasi MotoGP di Mandalika . Sabtu, 19 Mar 2022 18:35 WIB Jejak Pendeta Saifuddin Ibrahim Saat Mondok di Ponpes Shabran-UMS . Sabtu, 19 Mar 2022 16:06 WIB Pelawak Kondang tapi Meninggal Tanpa Tinggalkan Warisan . Sabtu, 19 Mar 2022 13:35 WIB
Jakarta| Pendeta Saifuddin Ibrahim sebut Al-Qur'an ajaran aneh, namun dirinya mengakui apabila ia pulang bisa jadi ia meninggal di penjara. Dalam keterangannya, Saifuddin Ibrahim menyadari bahwa jika dirinya pulang ke Indonesia, bisa jadi terkena hukuman seumur hidup, bahkan ia menyebutkan bisa mati di penjara. Sebagaimana diwartakan sebelumnya, bahwa Pendeta Saifuddin
PendetaSaifudin Ibrahim (Youtube) Bareskrim Polri akhirnya turun tangan melaksanakan penyelidikan terkait laporan dugaan penistaan agama oleh Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses yang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat dalam Alquran. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan penyelidikan dilakukan
Kamis 31 Maret 2022. Oleh : tvOne. Jakarta - Bareskrim Polri menetapkan pendeta Saifuddin Ibrahim sebagai tersangka menyusul pernyataan kontroversialnya yang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat dalam kitab suci Alquran. Saifudin Ibrahim dijerat dengan pasal berlapis dengan ancaman pidana penjara 6 tahun.
UbDaf3m. Sarah Ayu Saifuddin, begitulah wanita ini akrab dipanggil. Beliau adalah istri dari Pendeta Saifuddin Ibrahim. Di dalam mendampingi sang suami Bapak Saifudin Ibrahim saat masa persidangan dalam kasus penistaan, Ibu Sarah senantiasa bersabar. Dalam sebuah kesempatan, Ibu Sarah bercerita tentang latar belakang keluarga tempat dia tumbuh. "Ibu saya muslim, ayah saya muslim, saya orang Bangka Belitung, saya orang Melayu dan nenek saya China, tapi nggak punya toko" Dulu pada tahun 2013 pernah mendengar cerita ada "ustadz jadi pendeta." Karena penasaran akhirnya ibu Sarah terbang dari Bangka Belitung menuju Jakarta. Dan bertemu dengan seorang penginjil. Akhirnya setelah satu bulan setengah memutuskan untuk hijrah menjadi pengikut Kristus. Kalau di Agama Kristen mengenal namanya "keselamatan, sementara di agamanya yang dulu mudah-mudahan bisa selamat.." Kalau di islam jihad seorang istri adalah salah satunya mengikhlaskan suami untuk berpoligami, sementara di Kristen satu untuk selamanya. Amien Setelah dibaptis, banyak orang yang mempertanyakan keyakinan baru saya. Ibu saya bertanya "apa benar kamu sudah berpindah agama?" saya menjawab " iya" Dihakimi keluarga "Akhirnya saya disidang oleh satu keluarga besar, saya dipertemukan dengan tante dan juga om. Om saya itu ustadz dan pernah naik haji dan dipercayakan untuk bertanya kepada saya" Om saya bertanya "apakah saya masuk Kristen itu dikasih uang?" "enggak, murni dari hati saya" jawab ibu Sarah. Baca juga Perjalanan El Ibnu Vokalis Band Elkasih, Dari Islam Kaffah Hingga Keputusannya Masuk Kristen "Ini Jalan ke Surga" "Apakah kamu dikasih minum ?" tanya om lagi?" Kemudian om saya yang seorang ustadz memberi saya air minum yang dibacakan doa dari ayat-ayat Al-Qur'an" Namun puji syukur, saya tetap memilih Kristus. Ketika anda memilih Kristus, maka yakinlah sepenuhnya kepada-Nya. Setelah satu tahun setengah akhirnya saya menjadi istri bapak Saifudin Ibrahim. Setelah tiga tahun menikah, namun saya belum dikaruniai anak. Akhirnya saya pulang ke Bangka Belitung sendiri, sementara suami saya melakukan pelayanan di Taiwan. Setelah pulang dari Bangka Belitung, saya menyusul ke Taiwan. Dan Puji Tuhan ternyata telah dikaruniai anak dengan masa kandungan tujuh Minggu. Saat dicek ternyata kandungan saya berjenis kelamin laki-laki, padahal suami saya berharap mempunyai anak perempuan. Saat usia kandungan saya umur 8 bulan, Suami saya ditangkap oleh polisi. Disitu saya mengalami shock dan stress. Namun, apalah daya saat Tuhan berkehendak, beberapa bulan kemudian saya melahirkan anak perempuan. Baca juga Kesaksian Saifudin Ibrahim Terbaru - Mantan Guru Pesantren Terbesar di Indonesia "Hidup Ini Adalah Kesempatan untuk Bersaksi' Akhirnya saya memutuskan untuk menulis buku dan selesai dalam waktu satu Minggu, dengan judul "Hatiku Terpikat Mengikuti Yesus." Tonton video kesaksian Ibu Sarah Ayu di bawah ini a
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberi penjelasan soal kasus Nurhayati di Mabes Polri, Jaksel. Foto PolriBareskrim Polri akan melacak keberadaan pendeta Saifuddin Ibrahim terkait ucapannya yang meminta 300 ayat Al-Quran dihapus. Terbaru, Saifuddin diduga berada di Amerika Serikat. Terkait hal itu, kini Polri akan berkoordinasi dengan atase di Biro Investigasi Federal atau FBI The Federal Bureau of Investigation untuk menemukan Saifuddin.“Melakukan koordinasi dengan Legal Attache FBI,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat 18/3.Hal itu dilakukan atas laporan polisi Nomor LP/B/0133/III/2022/SPKT Bareskrim Polri tanggal 18 Maret 2022 dengan pelapor bernama Rieke Vera menjelaskan, saat ini Polri juga akan berkoordinasi di dalam negeri melalui Kementerian Luar Negeri dan Direktorat Jenderal Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Kemenkumham untuk terkait dugaan Saifuddin Ibrahim kabur ke Amerika Serikat."Melakukan koordinasi dengan Ditjen Imigrasi Kemenkumham dan Kemenlu terkait dugaan keberadaan saudara SI di Amerika Serikat," Ibrahim alias Abraham Ben Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimAtas laporan tersebut, Saifuddin dipersangkakan dengan melanggar Pasal 45A ayat 2 Jo Pasal 28 Ayat 2 UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 Tentang ITE dan/atau Pasal 156 KUHP dan/atau Pasal 156a KUHP dan/atau Pasal 14 ayat 1, ayat 2 dan/ atau Pasal 15 UU No. 1 tahun 1946 tentang Peraturan hukum Saifuddin Ibrahim atau yang dikenal dengan Abraham Ben Moses atau Abraham Moses membuat kegaduhan dengan meminta 300 ayat Al-Quran Saifuddin direkam dalam sebuah video yang tersebar di media menyinggung ayat Al-Quran, dalam video itu Saifuddin meminta agar kurikulum sekolah Islam mulai dari tingkat madrasah tsanawiyah, aliyah hingga perguruan tinggi dirombak karena dinilai tidak benar. Begitu juga dengan kurikulum di pesantren karena menurutnya menghadirkan kaum lalu menyampaikan agar Menteri Agama Gus Yaqut menghapus 300 ayat Al-Quran yang dinilainya memicu hidup intoleran."Bahkan kalau perlu, Pak, 300 ayat yang jadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal karena beda agama, itu di skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Quran Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali," kata Saifuddin dalam video yang diunggah ulang akun YouTube NU Garis Lurus, dikutip Rabu 16/3/2022.“Agar ayat-ayat yang keras itu tidak diajarkan di pesantren atau madrasah-madrasah di seluruh Indonesia," tambah Saifuddin yang pernah mengajar di Ponpes Al-Zaytun eks kontrakan Saifuddin Ibrahim di Gang Jamblang, RT 01/04 Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Foto Dok. IstimewaMenistakan Agama dan Bikin GaduhPernyataan Saifuddin menuai reaksi keras dari Menkopolhukam Mahfud MD. Ia meminta agar kepolisian menyelidiki kasus tersebut."Waduh, itu bikin gaduh itu. Saya [kira] itu bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu saya minta kepolisian segera menyelidiki itu dan kalau bisa segera ditutup akunnya karena kabarnya belum ditutup sampai sekarang. Jadi itu meresahkan dan memprovokasi untuk mengadu domba antarumat," kata Mahfud, Rabu 16/3.Pernyataan Mahfud diunggah di akun Kemenko Polhukam dengan judul 'Tanggapan Menko Polhukam Terkait Pendeta Saifuddin Ibrahim'.Mahfud mengatakan yang disampaikan Saifuddin merupakan penistaan agama. Sebab ajaran pokok dalam Islam adalah Al-Quran."Ajaran pokok di dalam Islam itu Al-Quran. Itu ayatnya tidak boleh dikurangi, berapa yang disuruh cabut atau 300 misalnya, itu berarti penistaan terhadap Islam. Apalagi mengatakan, konon dia juga mengatakan bahwa Nabi Muhammad itu bermimpi bertemu Allah dan sebagainya. Itu menyimpang dari ajaran pokok," kata mengingatkan ada hukum yang mengatur hal itu. Pelaku bisa dijerat penjara lebih dari lima tahun."Saya ingatkan UU Nomor 5 Tahun 69 yang diperbarui dari UU PNPS Nomor 1 Tahun 65 yang juga oleh Bung Karno tentang penodaan agama itu mengancam hukuman tidak main-main lebih dari 5 tahun hukumannya," kata itu, Mahfud meminta agar setiap orang tidak membuat pernyataan yang provokatif. Apalagi untuk hal-hal yang Saifuddin Ibrahim TemperamentalSaifuddin Ibrahim atau Abraham Moses pernah terjerat kasus penodaan agama pada 2017. Kala itu ia ditangkap jajaran Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri di Tangerang, Banten, usai menyebarkan kebencian yang menyudutkan agama kasus itu PN Tangerang memvonisnya 4 tahun penjara dan denda Rp 50 diwawancara kumparan tahun 2017, salah seorang rekan Saifuddin, Tony Rosyid, mengatakan Saifuddin merupakan pria asal Bima, NTB. Dia memiliki istri pertama yang sudah meninggal dunia, berasal dari daerah yang sama dengan Tony, yakni Rembang, Jawa memiliki 3 anak dari istri pertama. Si sulung sudah menikah, sedangkan 2 lainnya dibiayai oleh pria pendiri Komunitas Tangan Di Atas TDA, Haji Alay, untuk bersekolah di terkenal terkenal dengan sikap temperamentalnya."Dia memang kurang menjaga tata krama pergaulan, terutama ada dendam dengan Islam sebagai agama masa lalunya sehingga dia ungkapkan dengan ngawur tanpa dia kontrol," kata Tony pada Kamis, 7 Desember Tony, Saifuddin mengaku pernah menjadi guru di yayasan pendidikan Islam Al-Zaytun dan Muhammadiyah Sawangan, Depok. Maka tak heran jika kemampuan bahasa Arabnya cukup bagus. Dia kemudian berpindah agama dari Islam ke Kristen."Saya kenal beliau sekitar 5 tahun yang lalu dan kondisinya sudah temperamen begitu. Dia sering salah mengutip ayat Al-Quran, pernah mengaku sebagai kiai, membicarakan pernikahan poligami Nabi, tapi itu kacau semua," kata Tony, Saifuddin atau Abraham kerap emosional hingga pernah bertengkar fisik dengan peserta diskusi. Bahkan Saifuddin pernah diusir dari diskusi karena tindakannya tersebut."Waktu debat di Cawang, dia pernah saya usir karena debatnya ngaco dan keluar dari tema. Dia memang sangat temperamental, baik saat bertemu langsung maupun tidak langsung," ujar Tony.
Abraham Ben Moses atau dikenal Pendeta Saifudin Ibrahim sedang menjadi sorotan publik di Indonesia beberapa belakangan itu seusai Pendeta Saifudin meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur' itu mendapatkan banyak kecaman dari berbagai masyarakat. Salah satunya datang dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Menko Polhukam Mahfud laporan pun dilayangkan di Bareskrim Polri buntut pernyataan Saifudin. Kini, Pendeta Saifudin menyandang status tersangka atas dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian terkait SARA. Saat ini, Saifudin diduga berada di Amerika Serikat. Polri pun berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait guna melacak keberadaan Saifudin mulai dari Imigrasi hingga FBI. Lihat Sumber Artikel di Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan
Saifudin Ibrahim yang lahir dan besar dari keluarga muslim yang taat, sudah merasakan ketidaksukaannya pada orang Kristen sejak ia duduk di bangku SMP. Ia merasa benci karena menurutnya makin hari makin banyak orang islam yang pindah memeluk agama Kristen. Saifudin yang lahir di kota Bima, setelah lulus SMP menempuh pendidikan di SMA Muhammadiyah kota Bima yang membuatnya lebih mendalami lagi ilmu agama. Setelah lulus dari SMA, karena prestasinya Saifuddin Ibrahim mendapat beasiswa dari pimpinan pusat Muhammadiah untuk melanjutkan pendidikan di Solo dengan mengambil jurusan perbandingan agama. Saat melanjutkan studinya di Solo, ia tidak pernah takut mendebat orang-orang Kristen bahkan pendeta sekalipun. Dari sini ia berhasil membuat 15 orang Kristen berpindah agama menjadi Islam, bahkan sampai Pendeta pun yang ia debat menjadi murtad. Selesai kuliah ia bekerja di Jepara dan menjabat sebagai pemimpin Muhammadiyah Jepara, yang kemudian membuatnya bertemu dengan istrinya yang merupakan orang asli Jepara dan di karuniai 3 orang anak laki-laki. Selesai masa jabatannya sebagai pemimpin Muhammadiyah di Jepara, Saifuddin mengajar di sebuah pesantren terbesar di Indonesia. Luas lahan pesantren tersebut mencapai hektar, dengan murid, karyawan, dan 800 orang guru. Tentunya sebagai guru dan sekaligus menjabat sebagai dosen agama islam, Saiffudin menjalankan kehidupan agamanya dengan baik. Suatu hari di tahun 2006, Saifudin mendapat alkitab dari The Gideons, Yayasan yang memiliki program untuk membagikan alkitab ke seluruh dunia. Ini bukan kali pertama Saifudin membaca Alkitab, ia mengaku pernah membacanya saat masih kecil tapi saat itu ia menggunakannya sebagai bahan untuk menyudutkan umat Kristen. Tetapi ketika ia melihat Alkitab itu lagi, ia merasa tergerak hatinya. Ditambah begitu banyak peristiwa yang membuat hatinya kecewa sebagai umat muslim saat itu, sebagai contoh, menurut Saifudin politik kini sudah bercampur aduk dengan agama, adanya kekerasan oleh beberapa oknum muslim radikal, kerusuhan Mei 1998, peristiwa bom Bali, dan masih banyak lagi. Baginya ini adalah suatu kesalahan untuk tetap memeluk agama yang memperbolehkan manusia membunuh manusia lain karena berbeda agama. "Saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana mal dibakar, dihancurkan, etnis Tionghoa diperkosa, rumahnya dibakar, dokter di Lombok menjadi gila, itu membuat saya tidak suka lagi dengan keyakinan itu, dan merasa saya harus masuk Kristen" kata pria yang juga dikenal sebagai 'Abraham Ben Moses' ini. 4 Maret 2006, Saifuddin dibaptis dan menerima Yesus. Mulai dari sana ia melayani, menginjil, dan berani mempertaruhkan jiwa, raga, apapun yang ia miliki untuk memuliakan Yesus. Namun pilihannya mengikut Yesus membuat istrinya memilih untuk berpisah dengannya. Ia pun kembali menikah dengan seorang muslim kelahiran Bangka dan dikaruniai 2 orang anak perempuan. Istrinya bersedia mengenal dan ikut Yesus seperti Saifudin, dan melakukan pelayanan dan menginjilan bersama. Ditahun-tahun pertama masa pelayanannya Saifudin menginjil di mana saja, pasar-pasar, hotel, taksi, dimanapun ia merasa orang-orang membutuhkannya. Baca juga 'Saya Memilih Kristus', Kisah Ibu Sarah Ayu Istri Pendeta Saifuddin Ibrahim Di tahun ketiga masa pelayanannya Saifudin mendapat penglihatan jika suatu saat ia akan masuk penjara, tetapi ia tidak goyah tidak menanyakan pada Tuhan apa yang terjadi pada hidupnya, ia yakin pada rencana Tuhan. Saifudin dan istrinya mulai menulis buku dan masuk ke gereja-gereja menjelaskan teori-teori islame serta memberikan kesaksian hidup. Ia bahkan menerima jika ada umat muslim yang ingin mendebatnya asal masih santun dan tidak mengganggunya secara fisik. Pada 6 Desember 2017, penglihatannya menjadi kenyataan. Ia di tangkap oleh pihak berwajib karena videonya yang viral. Di video itu ia sedang menginjili seorang supir taksi yang sedang merokok dan mengajaknya ikut Kristus. Ia divonis 5 tahun penjara karena dianggap menistakan agama, "Undang-Undang penistaan agama ya untuk minoritas, bukan mayoritas. Sedangkan ustad-ustad yang menghina salib, sudah dilaporkan tidak juga ditangkap, sedangkan saya langsung ditangkap oleh polisi tanpa pelapor," ungkap Saifudin "Tapi saya tidak masalah, saya bersyukur boleh menderita karena Injil, karena Kristus ada dalam saya." Banding dan kasasi diajukan oleh Saifudin dan istrinya, dari hukuman 4 tahun penjara diturunkan menjadi 2 tahun. Setelah mengajukan pembebasan bersyarat, ia hanya menjalankan 1 tahun 4 bulan penjara. Sebelum dijatuhkan vonis oleh hakim, Saifudin diberikan kesempatan untuk membacakan pembelaannya, Saifudin mengatakan jika ia ingin adanya kebebasan beragama di Indonesia di jalankan dengan seimbang dan meniadakannya undang-undang penistaan agama karena itu tidak adil. Baca juga Kesaksian Mantan Muslim Daud Ali yang Dipenjara Karena Iman 'Saya Siap Dipakai Tuhan' "Selama tidak melakukan tindakan kriminalitas yang merugikan, ya seharusnya silahkan mereka bebas beragama. Tidak perlu buat Undang-Undang penistaan agama, sementara ada kitab suci yang memberi kebebasan membunuh manusia lain karena berbeda agama. Dari situ sudah bertentangan bukan?" Saifudin mempertanyakan. "Tapi sedangkan kami diperintahakan Yesus untuk 'mengasihi musuhmu dan berdoa untuk orang-orang yang menganiaya kamu'." Di penjara Saifudin tidak berhenti menginjil, di awal masa penahanannya ia berhasil membuat 18 orang tahanan muslim menjadi pengikut Yesus dan dibaptis di penjara. Karena perbuatannya yang dianggap tetap melakukan penistaan di penjara, iapun dipindahkan ke penjara kelas 2 Tangerang. Di penjara kelas dua itu, Saifudin juga berhasil membuat 60 orang narapidana menjadi pengikut Yesus. Karena masih di anggap mengancam, Saifudin pun diancam akan dipindahkan ke Nusakambangan. Akhirnya ia dipindahkan lagi ke penjara kelas 1 Tanggerang. Jika sebelumnya Saifudin hanya memberitakan injil, di penjara kelas satu ini ia mulai melatih para tahanan yang beragama Kristen dan Muslim untuk menjadi pelayan Yesus, "Saya bilang siapapun yang bertobat menerima Yesus di sini, kalian dipenjarakan bersama Yesus. Jual narkoba berani, ada yang membunuh, mencuri berani, masa nyebarin injil saja tidak berani?" Disana Saifudin melatih 120 tahanan muslim menjadi penyebar injil. Setelah keluar dari penjara, ia kembali mendapat panggilan dari Kemenkuham Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, "Saya ditanya 'nyesal tidak, dan akan ulangi tidak?' Saya jawab kalau saya akan tetap lakukan, itu emang tugas penginjil. Saya dipenjarakan tidak ada urusannya sama hukum, itu hanya akal-akalan. Seperti Ahok, hanya menggunakan 1 ayat dikenakan 2 tahun penjara. Jelas-jelas ustad dan habib menistakan Tuhan Yesus, yang bilang Tuhan lahir siapa bidannya? Ini juga sebenarnya jelas-jelas menistakan. Tapi nggak di tangkap. Kenapa saya berani bilang begitu? Agar hukum tidak berat sebelah" ungkapnya. Baca juga Kesaksian Natasha Manuella, Miss Indonesia 2016 "Karena Rencana Tuhan Dalam Hidup Saya" Sampai saat ini Saifudin sudah tidak bisa menghitung berapa banyak orang yang telah dijamah Tuhan melalui kesaksiannya. Bagi Saifudin, 'Hidup ini adalah kesempatan untuk bersaksi.' Ia bersama istri mendirikan Yayasan Ladang Penuaian Indonesia untuk terus memberitakan injil. Saifudin juga berharap agar orang-orang Kristen dan saksi-saksi Kristus "jangan menipu, jangan berbohong, jangan seperti mereka yang mengaku dapat pendidikan dari sana sini, tapi memfitnah, jika banyak dari mereka yang terima Kristus karena saya bayar ratusan juta. Padahal kita tahu kalau ikut Yesus itu menderita. Terima Yesus itu gratis, melayani itu bayar harga, tapi ikut Yesus berarti bayar semuanya, bayar dengan penderitaan dan air mata dan kerja keras dengan keringat, dan sebagainya." "Namun semua penderitaan ini akan dibayar oleh Tuhan dengan kemuliaan yang Tuhan siapkan sesuai waktu-Nya," kata Saifuddin menutup kesaksiannya. Tonton video kesaksian Saifudin Ibrahim terbaru di bawah ini Sumber Youtube Hidup Untuk Bersaksi
Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimNama Pendeta Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses menjadi sorotan. Dia menjadi perbincangan akibat video unggahannya yang meminta agar kurikulum sekolah Islam mulai dari tingkat madrasah tsanawiyah, aliyah, hingga perguruan tinggi dirombak karena dinilai tidak benar. Begitu juga dengan kurikulum di pesantren karena menurutnya menghadirkan kaum radikal. Ia lalu menyampaikan agar Menteri Agama Gus Yaqut menghapus 300 ayat Al-Quran yang dinilainya memicu hidup siapa sebenarnya Pendeta Saifuddin ini?Dari penelusuran kumparan, pria kelahiran Bima, NTB, 29 Oktober 1965 ini memiliki nama asli Saifuddin Ibrahim. Ia lahir di keluarga Muslim karena ayahnya adalah seorang guru agama Islam. Sementara sang paman merupakan tokoh penting di organisasi Islam di tamat SMA, Saifuddin melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan kuliah, Saifuddin menjadi pengajar di Pesantren Darul Arqom, Depok, Jawa Barat. Ia juga sempat mengajar di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, milik Syeikh AS Panji AgamaNamun pada tahun 2006, pria 4 anak ini pindah ke agama Kristen dan mengganti namanya menjadi Abraham Ben Moses. Dalam video yang diunggah akun YouTube Kesaksian Segala Bangsa dengan judul 'Mengapa Saya Tinggalkan Agamaku', Saifuddin menceritakan alasannya pindah saat mengajar di Pesantren Al-Zaytun. Saat itu dia mengaku mendapatkan pemahaman radikal. Ia bahkan memberi nama Saddam Husein kepada salah satu anaknya akibat paham radikal tersebut."Nama pesantrennya Az-Zaytun di Indramayu, pernah dengar? Nah di pesantren ini saya kepala Humas, guru Al-Quran, banyak tugas saya di situ," kata Saifuddin dalam video mengeklaim, pesantren itulah yang membuatnya memiliki pemahaman radikal. Namun suatu hari di tahun 2006, ia memutuskan untuk berubah."Tanggal 4 Maret 2006 saya jadi Kristen, terima Yesus sepenuhnya," ke agama Kristen bukan tanpa konsekuensi. ia akhirnya bercerai dari istri pertamanya yang merupakan putri seorang tokoh penting di Jepara. Ia juga kehilangan karier dan sejumlah aset akibat keputusannya Karena Ujaran KebencianPada Desember 2017, Saifuddin pernah ditangkap karena kasus ujaran kebencian karena menghina Nabi Muhammad SAW. Ia dianggap menistakan agama Islam dengan mengatakan Nabi Muhammad melanggar hak Al-Quran dan ia mengeklaim sebagai kiai yang hafal kasus tersebut, tahun 2018 ia divonis 4 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Tangerang. Saat itu pengadilan memutus Pendeta Saifuddin bersalah karena menyebarkan informasi yang mengandung ujaran kebencian terhadap agama tertentu. Polisi Selidiki Video Pendeta SaifuddinKadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap Saifuddin."Polri khususnya Dittipidsiber Bareskrim akan mendalam isi konten video tersebut," kata Dedi kepada wartawan, Kamis 17/3.Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Dittipidsiber Bareskrim Polri.
istri saifuddin ibrahim meninggal